Thursday, July 3, 2008

Poligami

Kata-kata Poligami sempat menjadi buah bibir, pada saat A'a Gym menikah untuk yang kedua kalinya, dengan Alfarini Eridani padahal sebelum A'a Gym ber poligami pun, sudah banyak orang yang ber poligami. Terdapat pro dan kontra di sana, bahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan, Meutia Hatta, dan Presiden SBY didamping Ny. Ani Yudhoyono perlu melakukan pertemuan khusus untuk memperbincangkan polemik ini

Entah apa yang ada di benak mereka, hingga mereka mau ber poligami, berbagai alasan mereka kemukakan, dari alasan agama, juga alasan-alasan yang lainnya.
Aku pun kini ber poligami, tentunya dengan alasan ku sendiri.

Eits, tapi jangan berpikir jauh dulu. Aku berpoligami bukan dengan wanita (karena memang aku belum beristri), tapi aku berpoligami dalam dunia per blogger an.
Yah, bulan kemarin aku sudah menduakan istri blog ku ini dengan sitekita.com, dan kini aku pun telah berpaling dengan istri blog yang baru.
Kini aku punya istri blog baru, http://mierz.sitekita.com.

Aku sempat merengek-rengek untuk di kasih subdomain di sitekita.com kepada pemilik domain ini. Setelah ada diskusi akhirnya di kasih juga aku subdomain.

Yah, mungkin inilah yang dinamakan jodoh ada di tangan Tuhan, dengan diskusi aja di kasih istri blog. Dan semoga, dengan bertambahnya istri blog ku ini, aku akan berlaku adil kepada istri-istri blog ku yang lain.

Hidup Poligami, aku akan selalu mendukung poligami.
(tapi kalo istri dalam kehidupan nyata, insya Alloh aku akan satu saja sampai mati, sampai kapanpun, amiiien.... )

Wednesday, July 2, 2008

Jodoh Di Tangan Tuhan

"ya mungkin itu jodohnya"
"kalo jodoh, kan gak akan kemana"
"Jodoh itu di tangan Tuhan"
"Jangan ngobrol di depan pintu, ntar jauh dari jodoh lho"
Mungkin itu sebagian dari kalimat yang sering kita dengar dari kata jodoh.
Lebih dari itu, kalimat yang sering kita dengar pasti "jodoh itu di tangan Tuhan", ato juga "kalo jodoh kan gak akan kemana" (ini nada orang yg udah putus asa bgt).
Tapi, menurut saya yang paling tepat itu "Jodoh ada di tangan Tuhan"

Kenapa begitu ??
Ya karena yang mengatur smuanya adalah Tuhan. Tuhan mempunyai kekuasaan penuha atas diri kita, termasuk jodoh di dalamnya.
Biarpun mereka sudah berhubungan bertahun-tahun, tapi kalau tidak jodoh akhirnya berpisah juga.

Sekarang, jika kita di beri 2 pertanyaan seperti ini, apa yang akan kita pilih ?
  1. Menikah dengan orang yang dicintai
  2. Mencintai orang yang di nikahi
Sebagaian orang yang mengagungkan cinta, akan memilih opsi yang nomer 1 (apalagi kalo kita sambil liat pilem india). Mereka beranggapan bahwa pernikahan tanpa di dasari cinta tidak akan berhasil. Dan tentu adalah hal yang sangat menyenangkan bila bisa berdampingan dengan orang yang dicintai, tidak ragu mengumumkannya kepada public, tidak malu mengekspresikannya, sebab cinta itu sudah dilegalkan. Tapi juga kita jangan lupa, kita lihat di infotainment, artis-artis indonesia yang menikah dengan di dahului pacaran bertahun-tahun dan katanya sudah saling cinta, mereka akhirnya cerai juga.

Kemudian,opsi yang nomer 2.
Apakah ini dikategorikan pasrah dalam menerima nasih, sudah tidak lagi bisa berusaha untuk mendapatkan orang yang di cintai ??
Menurut saya tidak, ini suatu bentuk hadiah terindah yang di berikan Tuhan kepada kita, dan wajib kita syukuri. Sebab apa yang telah Tuhan pilihkan untuk kita, tentu itulah yang terbaik. Maka, kenapa tidak memaknai rasa syukur itu dengan mengupayakan cinta, menumbuhkan dan merawatnya.

Bukankah jika saat ini kita mencintai seseorang (padahal kita belum ada ikatan apa², dan belum halal), itu tidak tumbuh begitu saja? Ada masa-masa, ada hal-hal, ada peristiwa yang membuat saya mencintainya. Lalu, kenapa hal-hal itu tidak bisa ditumbuhkan kepada orang yang sudah Allah pilihkan untuk saya?

Tetapi menurut saya, yang lebih bahagia itu jika opsi yang pertama lah yang menjadi pilihan. Menikah dengan orang yang kita cintai. Sungguh anugerah terindah yang Tuhan berikan kepada kita.
Sekarang terserah Anda, mau memilih opsi yang pertama atau ke dua, semua sama² baik.
Tergantung diri kita masing²