"ya mungkin itu jodohnya"Mungkin itu sebagian dari kalimat yang sering kita dengar dari kata jodoh.
"kalo jodoh, kan gak akan kemana"
"Jodoh itu di tangan Tuhan"
"Jangan ngobrol di depan pintu, ntar jauh dari jodoh lho"
Lebih dari itu, kalimat yang sering kita dengar pasti "jodoh itu di tangan Tuhan", ato juga "kalo jodoh kan gak akan kemana" (ini nada orang yg udah putus asa bgt).
Tapi, menurut saya yang paling tepat itu "Jodoh ada di tangan Tuhan"
Kenapa begitu ??
Ya karena yang mengatur smuanya adalah Tuhan. Tuhan mempunyai kekuasaan penuha atas diri kita, termasuk jodoh di dalamnya.
Biarpun mereka sudah berhubungan bertahun-tahun, tapi kalau tidak jodoh akhirnya berpisah juga.
Sekarang, jika kita di beri 2 pertanyaan seperti ini, apa yang akan kita pilih ?
- Menikah dengan orang yang dicintai
- Mencintai orang yang di nikahi
Kemudian,opsi yang nomer 2.
Apakah ini dikategorikan pasrah dalam menerima nasih, sudah tidak lagi bisa berusaha untuk mendapatkan orang yang di cintai ??
Menurut saya tidak, ini suatu bentuk hadiah terindah yang di berikan Tuhan kepada kita, dan wajib kita syukuri. Sebab apa yang telah Tuhan pilihkan untuk kita, tentu itulah yang terbaik. Maka, kenapa tidak memaknai rasa syukur itu dengan mengupayakan cinta, menumbuhkan dan merawatnya.
Bukankah jika saat ini kita mencintai seseorang (padahal kita belum ada ikatan apa², dan belum halal), itu tidak tumbuh begitu saja? Ada masa-masa, ada hal-hal, ada peristiwa yang membuat saya mencintainya. Lalu, kenapa hal-hal itu tidak bisa ditumbuhkan kepada orang yang sudah Allah pilihkan untuk saya?
Tetapi menurut saya, yang lebih bahagia itu jika opsi yang pertama lah yang menjadi pilihan. Menikah dengan orang yang kita cintai. Sungguh anugerah terindah yang Tuhan berikan kepada kita.
Sekarang terserah Anda, mau memilih opsi yang pertama atau ke dua, semua sama² baik.
Tergantung diri kita masing²